/PEMIRA - KAMMI'ERS TELKOM / PEMIRA

hasan al-bana

Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda. Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya. ( Hasan Al-Banna )

Jadwal Shalat Wilayah Bandung

My Shoutbox


ShoutMix chat widget

buletin kammi edsisi ke 2

buletin kammi edsisi ke 2
aktivis vs akademisi

buletin kammi edisi ke 3

buletin kammi edisi ke 3
“Tahun Baru Hijriah Sebagai Momentum Perubahan”

page rank

dm1

dm1

Mediaindonesia.com

Rabu, 30 Desember 2009

PEMIRA


PEMIRA
(Pemilihan Umum Raya) IT Telkom
Memilih Pemimpin yang Amanah dan Cerdas

Pernahkah kalian menemukan sekelompok orang (masyarakat, organisasi, institusi, universitas) tidak memiliki pemimpin?? Rasanya tidak pernah ya, mungkin hanya beda nama saja namun hakikatnya tetap pemimpin. Pemimpin adalah seseorang yang berada di depan dan memiliki pengikut. Pemimpin ini bisa saja benar atau salah, maksudnya ia bisa membawa pengikutnya ke cita-cita yang diinginkan dan bisa saja tidak. Maka dari itu kita harus memilih pemimpin yang benar-benar bisa dipercaya dan membawa menuju ke kebaikan.

Mengapa harus memilih pemimpin yang benar?

Bayangkan jika sebuah kereta api tidak ada masinis yang menjalankannya. Padahal kereta harus berjalan terus apalagi harus dengan kecepatan yang tinggi. Jika ingin memilih penumpang kereta untuk mengendarainya, tidak ada satu pun yang mengerti cara mengoperasikan kereta dan kemana arah dan tujuan kereta tersebut. Begitulah
ilustrasi tentang pentingnya memilih seorang pemimpin. Tentunya memilih pemimpin yang bisa dipercaya dan memiliki tujuan yang jelas. Meskipun yang sebenarnya masing-masing dari pribadi kita adalah seorang pemimpin, namun dalam hadist Rasulullah saw , “bila kamu berjalan bertiga, hendaklah kalian menjadikan salah seorang di antaramu sebagai pemimpin” (Riwayat Abu Dawud). Bagaimana jika 'berjalan' dengan banyak orang? Akan sangat penting arti memilih pemimpin itu. Dalam memilih pemimpin harus yang benar. Jangan sampai kita memilih pemimpin karena dia teman baik kita atau dia ketua kelas kita, padahal kita tahu ada yang lebih baik dari teman
baik kita atau ketua kelas kita. Sebagaimana diungkapkan Rasulullah saw., “Bila Anda memilih seseorang jadi pemimpin, padahal Anda tahu ada orang yang lebih baik daripadanya, maka sungguh Anda telah mengkhianati Allah, Rasulullah saw., dan orang-orang yang beriman.”

Seperti apa pemimpin yang baik itu?

Ada beberapa ayat-ayat al-Qur'an dan al-Hadist yang menggambarkan seorang pemimpin yang baik, yaitu:
1 Beriman
"Hai orang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu menjadikan mereka menjadi pemimpin, maka mereka itulah orang2 yang zalim" (At Taubah:23)
2. Adil
“Hai orang-orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai saksi karena Allah. Dan janganlah rasa benci mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa…” (Q.s. Al-Maidah 5: 8)
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau bapak ibu dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya”. (Qs. An-Nisa; 4: 135)
3. Jujur
Dari Ma’qil ra. Berkata: saya akan menceritakan kepada engkau hadist yang saya dengar dari Rasulullah saw. Dan saya telah mendengar beliau bersabda: “seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat (pejabat), kalau ia tidak memimpin rakyat dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau surga”. (HR. Bukhari)
4. Pilih pemimpin yang mau mencegah dan memberantas kemungkaran
“Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)
5. Pemimpin yang bisa mempersatukan umat, bukan yang fanatik terhadap kelompoknya sendiri
“ … Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian, orang-orang Muslim, dari dahulu … .” (QS. Al Hajj : 78)
Dalam menafsirkan ayat di atas, Imam Ibnu Katsir menukil satu hadits yang berbunyi :
“Barangsiapa menyeru dengan seruan-seruan jahiliyah maka sesungguhnya dia menyeru ke pintu jahanam.” Berkata seseorang : “Ya Rasulullah, walaupun dia puasa dan shalat?” “Ya, walaupun dia puasa dan shalat, walaupun dia mengaku Muslim. Maka menyerulah kalian dengan seruan yang Allah telah memberikan nama atas kalian, yaitu : Al Muslimin, Al Mukminin, Hamba-Hamba Allah.” (HR. Ahmad jilid 4/130, 202 dan jilid 5/344)

Sebenarnya masih banyak kriteria pemimpin yang baik. Namun, kelima inilah kriteria pemimpin yang dibutuhkan sekarang. Mengapa pemimpin harus beriman?Agar pemimpin tersebut selalu sadar bahwa Allah menyaksikan apa yang dikerjakannya dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Mengapa harus adil? Agar ia selalu objektif dalam menilai suatu masalah dan tidak dihinggapi pikiran-pikiran negatif. Mengapa harus jujur? Agar ia tidak menyalahgunakan jabatan dan keuasaannya untuk memperoleh sesuatu yang hanya menguntungkan bagi dirinya. Mengapa harus bisa mencegah dan memberantas kemungkaran? Agar kepemimpinan yang dibawanya terhindar dari sesuatu yang berdampak buruk untuk ke depannya. Mengapa harus yang bisa mempersatukan? Agar kepemimpinannya berjalan dengan baik atas dukungan semua pihak dan tidak ada yang dirugikan. Mungkin akan sangat panjang jika kita membicarakan kriteria pemimpin yang baik. Harus seperti ini, harus seperti itu. Lantas bagaimana kita tahu pemimpin itu memiliki kriteria-kriteria di atas?
Bagaimana cara memilih pemimpin?

Mungkin ada beberapa kendala yang dialami ketika akan memilih pemimpin, khususnya di momen Pemira ini. Pertama, kita tidak begitu mengenal atau bahkan tidak kenal sama sekali calon-calon pemimpin yang akan dipilih. Kedua, calon-calon pemimpin itu teman baik kita semua. Ketiga, malas untuk mengikuti Pemira (yang ini paling parah). Ada beberapa tips yang bisa saya sharing mengenai cara memilih pemimpin yang sesuai kriteria:

1. Mencari tahu informasi-informasi mengenai calon-calon pemimpin.
Misalnya dengan tanya ke teman-teman kita yang mungkin salah satunya adalah teman sekelas kita atau temen sekostan. Sepertinya tidak mungkin kalau calonnya tidak terkenal sama sekali. Minimal ada segelintir orang yang tahu. Syukur2 teman kita tahu luar dalam calon-calonnya.

2. Mengomparasikan calon-calon tersebut dari kelebihan, kekurangan, keaktifannya di kampus, akademis, dll.
Kalau di kuliah anak D3 Informatika, ada mata kuliah namanya SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan). Di kuliah ini diajarkan cara-cara mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan alternatif pilihan yang ada dengan berbagai metode. Bisa juga memakai cara ini, apalagi untuk yang suka hitung-hitungan.

3.Menghilangkan semua sifat subjektif yang ada pada dalam diri kita.
Tidak perlu memandang calon itu teman kita atau bukan, ketua kelas atau bukan, yang terpenting adalah calon tersebut apakah calon yang terbaik yang akan kita pilih. Sesuai dengan hadist Rasulullah saw, kalau kita memilih seseorang pemimpin padahal ada yang lebih baik darinya, itu artinya kita mengkhianati Allah swt, Rasulullah saw, dan orang-orang yang beriman. Nah lho..jadi sebaiknya memilih dengan seobjektif mungkin.

4. Menanamkan kepada diri kita bahwa memilih pemimpin adalah sesuatu yang sangat penting dan berdampak panjang.
Bukankah lebih baik kita ikut serta dalam Pemira daripada kita tidak peduli (malas dan diam saja) padahal kita tahu ada calon yang paling baik diantara calon yang lain? Kasusnya sama seperti nomor yang sebelumnya (nomor 3).

5. Jika sudah tetap keputusannya, hendaknya memperbanyak doa untuk calon yang akan kita pilih.
Sesama umat muslim harus saling mendoakan bukan? Tidak ada salahnya kita mendoakan calon yang akan kita pilih agar ia menjadi seorang pemimpin yang baik dan amanah, agar kita tidak termasuk orang-orang yang berkhianat kepada Allah swt, Rasulullah saw, dan orang-orang beriman.

MAHASISWA CERDAS MEMILIH DENGAN CERDAS
BUKAN MEMILIH DENGAN BUJUKAN

Dept.Kastrat


Komentar :

ada 0 comments ke “PEMIRA”

Posting Komentar

Si Ikhwan

Selamat Tahun Baru Islam 1431 H

Selamat Tahun Baru Islam 1431 H

My Rate

Inilah KAMMI

Pengikut

detikBandung - detikBandung

milis kammi pusat

Khazanah

 

Eramuslim: Info Umat

Eramuslim: Berita Palestina

Eramuslim: Pemuda & Mahasiswa

This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by kammitelkom